Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri dari Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.)

Abstract

ABSTRAK

Cassia alata L. merupakan tanaman obat yang kaya akan kandungan senyawa metabolit sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi aktivitas antioksidan dan antibakteri ekstrak serta fraksi daun C. alata L. dari Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Pendekatan penelitian mengintegrasikan analisis fitokimia dan pengujian aktivitas biologis untuk memperoleh profil bioaktivitas yang komprehensif. Ekstraksi dilakukan melalui metode maserasi dengan etanol 96%, dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan akuades. Skrining fitokimia menunjukkan senyawa flavonoid, tanin, dan fenolik terdapat pada seluruh sampel, sedangkan alkaloid dan triterpenoid hanya terdapat pada ekstrak etanol dan fraksi air. Analisis kandungan total fenolik, tanin, dan flavonoid menunjukkan nilai tertinggi pada fraksi etil asetat masing-masing sebesar 159,34 μg/mL, 6,12 μg/mL, dan 54,08 μg/mL. Aktivitas penangkal radikal bebas metode DPPH menunjukkan fraksi etil asetat memiliki aktivitas paling kuat (IC₅₀=0,63 μg/mL). Uji antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki daya hambat tertinggi, yakni masing-masing 25,3 mm dan 22,5 mm pada konsentrasi 80%. Hasil ini mengindikasikan bahwa kandungan senyawa bioaktif semi-polar dalam fraksi etil asetat berperan besar terhadap aktivitas biologisnya. Secara keseluruhan, daun C. alata L. berpotensi sebagai sumber alami senyawa antioksidan dan antibakteri yang mendukung pengembangan fitofarmaka berbasis tanaman lokal.

Kata kunci: Daun Ketepeng Cina, senyawa bioaktif, antioksidan, antibakteri

ABSTRACT

Cassia alata L. is a medicinal plant rich in secondary metabolite compounds. This study aims to explore the antioxidant and antibacterial activities of extracts and fractions of C. alata L. leaves from Bolaang Mongondow Regency, North Sulawesi Province, Indonesia. The research approach integrates phytochemical analysis and biological activity testing to obtain a comprehensive bioactivity profile. Extraction was carried out through a maceration method with ethanol 96%, followed by fractionation using n-hexane, ethyl acetate, and aquadest solvents. Phytochemical screening showed that flavonoids, tannins, and phenolics were present in all samples, while alkaloids and triterpenoids were only found in the ethanol extract and aqueous fraction. Analysis of total phenolic, tannin, and flavonoid content showed the highest values ​​in the ethyl acetate fraction at 159.34 μg/mL, 6.12 μg/mL, and 54.08 μg/mL, respectively. The DPPH method showed that the ethyl acetate fraction had the strongest free radical scavenging activity (IC50=0.63 μg/mL). Antibacterial tests against Staphylococcus aureus and Escherichia coli showed that the ethyl acetate fraction had the highest inhibitory activity, at 25.3 and 22.5 mm, respectively, at 80% concentration. These results indicate that the semi-polar bioactive compounds in the ethyl acetate fraction play a significant role in its biological activity. Overall, C. alata L. leaves have the potential to be a natural source of antioxidant and antibacterial compounds, supporting the development of local plant-based phytopharmaceuticals.

Keywords: Ketepeng Cina leaves, bioactive compounds, antioxidants, antibacterials