Kualitas Gaharu Aquilaria sp. dengan Pemberian Bioinokulan Fermentasi Batang Pisang yang Terkena Penyakit Layu Fusarium
DOI:
https://doi.org/10.35799/jbl.11.2.2021.32551Abstract
(Article History: Received February 1, 2021; Revised March 8, 2021; Accepted April 7, 2021)
Â
ABSTRAK
Upaya produksi gaharu budidaya umumnya menggunakan inokulan dari jenis Fusarium sp., namun mahalnya inokulan biakan murni menjadi faktor pembatas untuk produksi gaharu budidaya. Bioinokulan dapat menjadi solusi bagi petani gaharu karena dibuat dari bahan yang mengandung mikroorganisme patogen dan tidak membutuhkan proses pembiakan murni. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis mikroorganisme dan konsentrasi bioinokulan yang tepat digunakan untuk menghasilkan kualitas gaharu yang baik serta mengetahui kualitas gaharu yang dihasilkan dengan menggunakan bioinokulan dari fermentasi batang pisang yang terkena penyakit layu fusarium. Metode penelitian lapangan dengan melakukan inokulasi bioinokulan dari fermentasi batang pisang yang terkena penyakit layu fusarium pada pohon Aquilaria sp. Setiap konsentrasi diinokulasikan pada pohon yang berbeda. Pada ketinggian 30 cm dari permukaan tanah, pohon dibuat lubang sebanyak 5 buah secara vertikal dengan menggunakan bor dengan jarak antar lubang 50 cm. Inokulan diinokulasikan melalui lubang yang telah dibuat dengan metode infus. Hasil penelitian diperoleh tiga jenis mikroorganisme yang terdapat pada bioinokulan yaitu kelompok genus Aspergillus, Fusarium dan Saccharomyces. Perlakuan dengan konsentrasi bioinokulan 140 ml memberikan hasil yang terbaik terhadap bobot kayu gaharu, warna, aroma dan kadar resin gaharu yang dihasilkan. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas gaharu yang dihasilkan setelah 4 bulan inokulasi menghasilkan mutu gaharu kelas kemedangan.
Kata Kunci: Aquilaria sp., Bioinokulan, Fusarium sp., Gaharu, Inokulasi
Â
ABSTRACT
Efforts to produce cultivated agarwood generally use inoculants of the type Fusarium sp. however the high cost of pure culture inoculants is a limiting factor for cultivated agarwood production. Bioinoculants can be a solution for agarwood farmers because they are made from materials containing pathogenic microorganisms and do not require a pure breeding process. The research aims to determine the kind of microorganisms and the proper concentration of bioinoculants to produce good quality agarwood and determine the quality of aloes produced by using bioinoculants from fermented banana stem affected by fusarium wilt disease. The method of field research was by conducting inoculation of bioinoculants from the fermentation of banana stems affected by fusarium wilt on Aquilaria sp. Each concentration was inoculated on a different tree. At a height of 30 cm from the ground, 5 holes are made vertically using a drill with a distance of 50 cm between the holes. The inoculant is inoculated through the hole that has been made by the infusion method. The results showed that there were three types of microorganisms found in bioinoculants, namely the Aspergillus, Fusarium and Saccharomyces genus groups. Treatment with a concentration of 140 ml of bioinoculant gave the best results on the weight of agarwood, color, aroma and content of the resulting agarwood resin. Based on this research, it can be concluded that the quality of aloes produced after 4 months of inoculation resulted in the quality of agarwood in the kemedangan class.
Keywords: Agarwood, Aquilaria sp., Bioinoculants, Fusarium sp., Inoculation
References
Aswin (2016) Inokulasi Fusarium sp. Pada Pohon Karas (aquilaria malaccencis lamk.) Terhadap Pembentukan Gaharu, Jurnal Kehutanan Vol.11, No.
Gandjar IRA, Samson KVT, Veumeuleum A, Oetari dan Santoso (1999) Pengenalan Kapang Tropik Umum, Yayasan Obor Indonesia: Jakarta.
Lisdayania, Nelly A, Siregar EBM (2013) Reisolasi dan Identifikasi Fungi pada Batang Gaharu (Aquilaria malaccencis Lamk.) Hasil Inokulasi, Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara
Mega IM dan Phabiola TA (2010) Isolasi Jamur Pembentuk Gubal Gaharu Pada Tanaman Gyrinops Verstegii di Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan, Agritrop Vol. 29, No. 4, Hal. 189-198.
Nakanishi T, Etsuko Y, Yoneda K, Nagashima T, Kawasaki I, Yoshida T, Mori H, dan Miura I (1984) Three fragrant Sesquiterpenes of Agarwood, Phytochemistry 23 : 2066-2067.
Pasaribu G, Totok K, Waluyo, Gustan Pari (2013) Analisis Komponen Kimia Beberapa Kualitas Gaharu Dengan Kromatografi Gas Spektrometri Massa, Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol. 31 No. 3 hal: 181-185.
Purnomo E, dan Turjaman M (2011) The environmental of characteristics of Kandangan site for gaharu plantation projects. Proceeding of gaharu workshop: â€Development of gaharu production technology a forest community based empowerment, ITTO PD425/06 Rev.1 (I). Bogor. 95-104.
Santoso E, Irianto RSB, Sitepu IR, Turjaman M (2011a) Better inoculation engineering techniques, Technical Report 2, ITTO PD425/06 Rev.1. R&D Center for Forest Conservation and Rehabilitation. Bogor.
Santoso E, Agustini L, Sitepu IR, Turjaman M (2007) Efektivitas Pembentukan Gaharu Dan Komposisi Senyawa Resin Gaharu Pada Aquilaria Spp, Jurnal Penelitioan Hutan Dan Konservasi Alam,Vol. IV No. 6 : 543-551.
Santoso E, Pratiwi, Purnomo E, Irianto RSB, Wiyono B, Novriyanto E, Turjama M (2011b) Selection pathogens for eaglewood (gaharu) inoculation. Technical Report 3. ITTO PD425/06 Rev.1. R&D Center for Forest Conservation and Rehabilitation, Bogor
Siran SA, dan Turjaman M (2010) Pengembangan teknologi gaharu berbasis pemberdayaan masyarakat, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam, Bogor.
Subowo YB (2010) Jamur Pembentuk Gaharu Sebagai Penjaga Kelangsungan Hidup Tanaman Gaharu (Aquilaria sp.), Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol 11(2): 167 – 173.
Syafitri NE, Maria B, Syamsul F (2014) Kandungan Fitokimia, Total Fenol, dan Total Flavonoid Ekstrak Buah Harendong (Melastoma affine D.Don) Jurnal Current Biochemistry, Volume 1 (3): 105 – 115
Vantompan DPW, Savante A, Wibowo AM (2015) Perbandingan Inokulan Fusarium sp. Menggunakan Metode Infus dan Injeksi Untuk Mendapatkan Gaharu Pada Pohon Aquilaria malaccensis, Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura.
Wahyuningtias D (2010) Uji Organoleptik Hasil Jadi Kue Menggunakan Bahan Non Instant Dan Instant, Jurnal Binus Business Review. Vol.1 No.1: 116-125.