Mutu Mikrobiologi Produk Surimi IkanTuna dan Produk Surimi di Pasar Swalayan

Authors

  • Joshua Ferdinand Abednego Wior program studi teknologi hasil perikanan, jurusan pengolahan hasil perikanan, fakultas perikanan dan ilmu kelautan, Universitas Samratulangi.
  • Helen Jenny Lohoo program studi teknologi hasil perikanan, jurusan pengolahan hasil perikanan, fakultas perikanan dan ilmu kelautan, Universitas Samratulangi.
  • Engel Victor Pandey program studi teknologi hasil perikanan, jurusan pengolahan hasil perikanan, fakultas perikanan dan ilmu kelautan, Universitas Samratulangi.
  • Netty Salindeho program studi teknologi hasil perikanan, jurusan pengolahan hasil perikanan, fakultas perikanan dan ilmu kelautan, Universitas Samratulangi.
  • Josefa Tety Kaparang program studi teknologi hasil perikanan, jurusan pengolahan hasil perikanan, fakultas perikanan dan ilmu kelautan, Universitas Samratulangi.
  • Daisy Monica Makapedua program studi teknologi hasil perikanan, jurusan pengolahan hasil perikanan, fakultas perikanan dan ilmu kelautan, Universitas Samratulangi.
  • Verly Dotulong program studi teknologi hasil perikanan, jurusan pengolahan hasil perikanan, fakultas perikanan dan ilmu kelautan, Universitas Samratulangi.

DOI:

https://doi.org/10.35800/mthp.8.3.2020.29437

Keywords:

surimi, ikan Tuna, kadar air, nilai pH, deteksi Salmonella sp

Abstract

Surimi is an export product and has a high economic value because it has high quality content, but surimi products can be contaminated. This study aims to determine the moisture content, pH, Total Plate Count, and Salmonella from self-made surimi of tuna fish and surimi from retailed store. The value of self-made surimi is 820 cfu/g as from supermarkets is 120 cfu/g but it meets the Indonesian National Standard, which is max. 50,000 cfu/g. The pH value for self-made surimi is 6.36, and for surimi from retailed store is 7.36. The moisture content of homemade surimi was 75.83% while surimi from retailed store was 70.33%. Furthermore, there is no Salmonella detected of surimi both sample. It can be concluded that both samples can be consumed after proper cooking.

 

Surimi adalah produk ekspor dan memiliki nilai ekonomi tinggi karena memiliki konten berkualitas tinggi, tetapi produk surimi dapat terkontaminasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar air, pH, Angka Lempeng Total, dan Salmonella dari surimi buatan ikan tuna dan surimi yang diambil dari supermarket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen ikan surimi Tuna adalah (63,50%). Nilai surimi buatan sendiri adalah 820 cfu/g karena dari supermarket adalah 120 cfu/g tetapi memenuhi Standar Nasional Indonesia, yaitu Max. 50.000 cfu/g. Nilai pH untuk surimi buatan sendiri adalah 6.36, dan untuk surimi yang diambil dari supermarket adalah 7.36. Juga, ini menunjukkan bahwa pH surimi buatan rumah bersifat asam sementara surimi dari supermarket basah. Nilai rata-rata untuk kadar air surimi buatan sendiri adalah 75,83% dengan surimi diambil dari supermarket yaitu 70,33% karena surimi diambil dari supermarket, memiliki kadar air lebih rendah dari surimi buatan sendiri. Produk dapat dikonsumsi dengan aman setelah proses pemasakan yang benar

References

Abdulrahman, 1987.Teknologi Pengolahan Surimi.Balai Bimbingan dan Pengujian Mutu HaswilPerikanan. Jakarta.

Assocation of Official Analytical and Chemists (AOAC). 2005. Official Methods of Analysis.Association of Official Analytical Chemists 18th ed. Chemist Inc. New York.

Badan Standarisasi Nasional. 2013. Standar Nasional Indonesia (SNI). 2694-2013. Surimi Beku.Diuduh 02 Desember 2016 https://id.scribd.com/doc/233207156/SNI-01-2694-1-2006-Spesifikasi-Surimi-Beku-1

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2006. Surimi Beku-Bagian 1: Spesifikasi. SNI 01-2694.1-2006. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Collette B. 1994. FAO speciescatalogue Vol.2 scombridsoftheworld. Rome: FoodandAgricultureOrganizationof The United Nations.

Dahuri R. 2008. Restrukturisasi Manajemen Perikanan Tuna. Jakarta (ID): Samudra Komunikasi Utama.

Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan.Liberty.Yogyakarta.

Heruwati, E. S. (2002). Pengolahan ikan secara tradisional: prospek peluang dan pengembangan. Jurnal Litbang Pertanian, 21, 92-99.

Huss RH. 1995. Fisheries Technical Paper: Quality and quality changes in fresh fish. Roma: FAO.

Irianto, K. 2006. Mikrobiologi Menguak Dunia Organisme. Jilid.Cv Yrama Widya. Bandung.

Jawetz, M., dan Adelberg. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika. Jakarta.

[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan.2015a. Statistik Perikanan Tangkap Menurut Provinsi 2015. Jakarta (ID): Kementerian Kelautan dan Perikanan

[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan.2015b.Analisis Data Pokok Kelautan dan Perikanan 2015. Jakarta (ID): Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Muktiningsih, F, Kurniadewi& Immanuel, ORP, 2016, Isolasi Amflikasi dan Sekuensing Fragmen 1,9 Kilobasa Gen HeatShock Protein 70 SalmonellaentericaSerovarThypi, Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia, vol. 11, no. 1, hal. 32-40

Okazaki E, dan Kimura I. 2013. Frozensurimiandsurimi-basedproducts. In: Boziaris I, editor. Seafoodprocessing: technology, qualityandsafety. Hoboken, NJ: John Wiley& Sons. hal. 209–234.

Park, J. W. 2005. Surimi and Surimi Seafood. CRS Press, Taylor & Francis Group. New York. 961 hlm.

Rieuwpassa.F.J., Sehangunaung.A.O., Dalawir..I.Y.2018 Analisa Kadar Air dan Total Plate CountSurimi Ikan Tongkol (euthynnussp.) an Ikan Layang (Decapterus ruselli) Selama Penyimpanan Beku.Jurnal Ilmiah Tindalung. Vol. No. 1 :43-47.

Rostini, lis. 2013. Pemanfaatan Limbah Fillet Ikan Kakap Merah Sebagai Bahan Baku Surimi Untuk Produk Perikanan. Jurnal Akuatik. Vol.4 (2) : 141-148

Santoso, J., Ling. F., Handayani, R. 2011. Pengaruh Pengkomposisian dan Penyimpanan Dingin Terhadap Perubahan Karakteristik Surimi Ikan Pari (Trygon sp.) Dan Ikan Kembung (Rastrelliger sp.). Jurnal Teknologi Pangan :1-15.

Sarie.O.T., Asikin.A.N., Kusumaningrum.I.2018 pengaruh perbedaan jenis ikan terhadap karakteristik gel surimi.Ziraa’ah. Vol. 43 No. 3 :266-272.

Saanin H. 1984. Taksonomi dan kunci identifikasi ikan. Bandung (ID): P.D.GarfikaUnit II.

Su YC, Daeschel MA, Frazier J, and Jaczynski J, 2005. Microbiological and pasteurization of surimi sea- food. Di dalam Park, J.W. (ed.). Surimi and Surimi Seafood 2nd edition. CRC Press, Boca Raton. p 585-648.

Wicaksana.F.C., Agustini.T.W., Rianingsih.L.2014 Pengaruh Penambahan Bahan PengikatTerhadap Karakteristik Fisik Surimi Ikan Patin (pangasius hypophthalmus). Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol. 3 No. 3 :1-8.

Winarno, F. G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 235 hlm55e

Zaraswati, D. 2006. Mikrobiologi Farmasi. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Downloads

Published

08/07/2020

How to Cite

Wior, J. F. A., Lohoo, H. J., Pandey, E. V., Salindeho, N., Kaparang, J. T., Makapedua, D. M., & Dotulong, V. (2020). Mutu Mikrobiologi Produk Surimi IkanTuna dan Produk Surimi di Pasar Swalayan. Media Teknologi Hasil Perikanan, 8(3), 111–114. https://doi.org/10.35800/mthp.8.3.2020.29437

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 > >>