Mutu Karagenan dengan Menggunakan Pelarut dan Metode Ekstraksi Berbeda
DOI:
https://doi.org/10.35800/mthp.10.2.2022.34495Keywords:
Ekstraksi karagenan, Metode alkali panas, Metode uap,Abstract
This study aims to determine the type of solvent extraction method of carrageenan from red seaweed Kappaphycus alvarezii which is time efficient and quality of good according to SNI 8391-1:2017 standards. This research uses NaOH and KOH solvents with steam and hot alkali extraction methods. The research method used is an experimental method using one factorial complete randomizel design data analysis with Duncan’s further test to find out there are significant differences due to treatment. In general, the extraction process using the steam and hot alkali method is the same, but in the hot alkali extraction method there is no soaking with an alkaline solution but directly boiled together with the solution. The highest yield of 28.17% was drained in the NaOH solvent treatment with hot alkaline extraction method. The best water content of 5% by the treatment of 0.5% KOH solvent with steam extraction method. The best ash content and acid insoluble ash were 1.4% and 1.34% by the treatment of NaOH with hot alkaline extraction method.
Keywords:Â Â Â Carrageenan extraction, hot alkali method, steam extraction.
Â
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pelarut dan metode ekstraksi karagenan dari rumput laut merah Kappaphycus alvarezii yang efisiensi waktu serta mutu yang baik sesuai standar SNI 8391-1:2017. Pada penelitian ini menggunakan pelarut NaOH 0,5% dan KOH 0,5% dengan ekstraksi metode uap dan alkali panas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan analisa data Rancangan Acak Lengkap one factorial dengan uji lanjut Duncan untuk mengetahui ada perbedaan signifikan akibat perlakuan. Secara umum proses ekstraksi menggunakan metode uap dan alkali panas sama, akan tetapi pada ekstraksi metode alkali panas tidak ada perendaman dengan larutan alkali melainkan langsung direbus bersama larutan alkali. Hasil yang dicapai adalah rendemen tertinggi sebesar 28,17% diperoleh pada perlakuan pelarut NaOH 0,5% dengan ekstraksi metode alkali panas. Kadar air terbaik sebesar 5% pada perlakuan pelarut KOH 0,5% dengan ekstraksi metode uap. Kadar abu dan abu tak larut asam terbaik berturut-turut sebesar 1,41% dan 1,34% pada perlakuan pelarut NaOH 0,5% dengan ekstraksi metode alkali panas.
Kata kunci:Â Ekstraksi karagenan, metode alkali panas, metode uap.
References
Asikin, A. N., Kusumaningrum, I., & Sutono, D. (2015). Ekstraksi Dan Karakterisasi Sifat Fungsional Karaginan Kappaphycus alvarezii Asal Pesisir Kutai Timur. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 7(1), 49–58. https://doi.org/10.29244/jitkt.v7i1.9772
Desiana, E., dan Hendrawati, T. Y. (2015). Pembuatan karagenan dari Eucheuma cattoni dengan ekstraksi KOH menggunakan variabel waktu ekstraksi. (November), 1–7.
Ega. (2016). Kajian Mutu Karaginan Rumput Laut Eucheuma cottonii Berdasarkan Sifat Fisiko-Kimia pada Tingkat Konsentrasi Kalium Hidroksida (KOH) yang Berbeda. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 5(2), 38–44.
Gerung, M. S., Montolalu, R. I., Lohoo, H. J., Dotulong, V., Taher, N., Mentang, F., dan Sanger, G. (2019). Pengaruh Konsentrasi Pelarut dan Lama Ekstraksi Pada Produksi Karagenan. Media Teknologi Hasil Perikanan. https://doi.org/10.35800/mthp.7.1.2019.23908.
Harun, M., Montolalu, R. I., dan Suwetja, I. K. (2013). Karakteristik Fisika Kimia Karaginan Rumput Laut Jenis Kappaphycus alvarezii Pada Umur Panen Yang Berbeda di Perairan Desa Tihengo Kabupaten Gorontalo Utara. Media Teknologi Hasil Perikanan. https://doi.org/10.35800/mthp.1.1.2013.4139.
Mirza, M., Ridlo, A., dan Pramesti, R. (2013). Pengaruh Perendaman Larutan KOH dan NaOH Terhadap Kualitas Alginat Rumput Laut Sargassum polycycstum C.A. Agardh. Journal Of Marine Research, 2(1), 41–47. Retrieved from http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr.
Nasruddin, A. N. A. dan I. K. (n.d.).Pengaruh konsentrasi KOH terhadap karakteristik karagenan dari Kappaphycus alvarezii. 21(2), 55–63.
Panggabean, J. E., Dotulong, V., Montolalu, R. I., Damongilala, L. J., Harikedua, S. D., dan Makapedua, D. M. (2018). Ekstraksi Karaginan Rumput Laut Merah (Kappaphycus alvarezii) dengan Perlakuan Perendaman Dalam Larutan Basa. Media Teknologi Hasil Perikanan. https://doi.org/10.35800/mthp.6.3.2018.20642.
Salawati, A. I., Montolalu, R. I., Damongilala, L. J., Reo, A. R., Wonggo, D., Makapedua, D. M., dan Sanger, G. (2020). Cemaran Mikrobiologi Pada Tepung Karagenan. Media Teknologi Hasil Perikanan. https://doi.org/10.35800/mthp.9.1.2021.29583.
Standar Nasional Indonesia, B. S. N. (2017). SNI 8391-1:2017 Karaginan murni (Refined Carrageenan) - Bagian 1: Kappa Karaginan-Syarat mutu dan pengolahan. 2–17.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).